
Assistive Technology Partners – Bell’s Palsy adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi wajah. Biasanya, kelumpuhan ini terjadi secara mendadak dan bisa berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan. Meskipun Bell’s Palsy tidak mematikan, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama dalam hal penampilan dan kemampuan berbicara serta makan.
Bell’s Palsy adalah kelumpuhan wajah yang terjadi akibat gangguan pada saraf wajah (saraf kranial VII) yang mengontrol gerakan otot-otot wajah. Gangguan ini menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada sisi wajah yang terkena, sehingga wajah menjadi asimetris, seperti kesulitan menutup mata atau senyum hanya di satu sisi. Meskipun penyebab pasti belum sepenuhnya dipahami, banyak kasus yang diduga dipicu oleh infeksi virus.
“Baca Juga: Kaitan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) dengan Trauma”
Penyebab pastinya masih belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diyakini dapat memicu terjadinya kelumpuhan ini, di antaranya:
Beberapa jenis infeksi virus, seperti virus herpes simpleks (penyebab herpes), virus flu, atau virus influenza, dapat memicu peradangan pada saraf wajah, yang menyebabkan kondisi ini.
Faktor keturunan atau riwayat keluarga dengan Bell’s Palsy dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.
Gangguan sistem imun tubuh yang menyerang sel-sel tubuh sendiri, seperti penyakit lupus atau diabetes, dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres fisik atau emosional serta kehamilan, terutama pada trimester pertama, dapat meningkatkan kemungkinan terkena Bell’s Palsy.
Gejala utama adalah kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi wajah. Beberapa gejala lainnya meliputi:
Diagnosis umumnya dilakukan oleh dokter berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Untuk memastikan bahwa kelumpuhan tersebut disebabkan oleh Bell’s Palsy, dokter mungkin akan melakukan tes lain, seperti pemindaian otak (CT scan atau MRI) untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi medis lain yang dapat menyebabkan kelumpuhan wajah.
Meskipun Bell’s Palsy sering kali membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan, ada beberapa pengobatan yang dapat membantu mempercepat pemulihan atau mengurangi gejala:
Terapi fisik dapat membantu memperbaiki kemampuan gerakan otot wajah dan mencegah kontraksi otot yang tidak normal selama pemulihan.
Beberapa penderita Bell’s Palsy menggunakan latihan wajah untuk melatih otot-otot wajah, seperti mengerutkan dahi atau mencoba tersenyum, guna memperbaiki kekuatan otot yang lemah.
“Simak Juga: Bopeng Karena Jerawat? Perawatan Dermapen Solusinya”
Assistive Technology Partners kursi roda lipat ultra-ringan kini menjadi fokus utama rekomendasi alat bantu mobilitas 2025 berkat kombinasi bobot ringan…
Assistive Technology Partners pemanfaatan terapi musik digital rehabilitasi kini semakin meluas sebagai metode pendukung pemulihan pasien disabilitas yang membutuhkan pendekatan…
Assistive Technology Partners Manajemen klaim bantuan alat yang rapi membantu organisasi menyalurkan alat bantu secara tepat sasaran, cepat, dan transparan.…
Assistive Technology Partners Teknologi earbuds pintar deteksi pendengaran mulai menarik perhatian setelah sejumlah produsen memamerkan kemampuan baru yang dapat memantau…
Assistive Technology Partners - Teknologi kesehatan bergerak cepat dan kini transformasi digital masuk ke dunia fisioterapi neurologis. Di berbagai pusat…
Assistive Technology Partners - Teknologi aksesibilitas terus bergerak maju, dan tahun ini sebuah inovasi penting hadir bagi komunitas tunanetra. Setelah…