Assistive Technology Partners – Radioterapi adalah salah satu metode pengobatan yang umum digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker secara efektif. Namun, efek samping dari terapi ini tidak dapat dihindari, salah satunya adalah mulut kering atau xerostomia. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang menjalani radioterapi di area kepala dan leher. Mulut kering dapat mengganggu kenyamanan pasien, memengaruhi kemampuan berbicara, makan, dan bahkan meningkatkan risiko masalah gigi.
Radioterapi bekerja dengan menggunakan radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Namun, radiasi ini juga dapat merusak jaringan sehat di sekitarnya, termasuk kelenjar saliva. Kelenjar saliva bertugas memproduksi air liur yang berfungsi menjaga kelembapan mulut, membantu pencernaan, dan melindungi mulut dari infeksi. Ketika kelenjar ini terpapar radiasi, produksinya menurun drastis, sehingga menyebabkan mulut menjadi kering.
“Simak Juga: Chitosan, Solusi Efektif Melawan Bakteri Penyebab Penyakit Gusi”
a. Kesulitan Makan dan Berbicara: Mulut yang kering membuat makanan sulit dikunyah dan ditelan. Hal ini juga memengaruhi artikulasi saat berbicara.
b. Peningkatan Risiko Infeksi Mulut: Air liur memiliki sifat antibakteri alami. Ketika produksi air liur menurun, risiko infeksi jamur dan bakteri di mulut meningkat.
c. Masalah Gigi dan Gusi: Mulut kering meningkatkan risiko gigi berlubang dan radang gusi karena sisa makanan sulit dibersihkan tanpa air liur.
d. Ketidaknyamanan Umum: Kondisi ini menyebabkan rasa kering yang terus-menerus, bahkan saat minum air, sehingga mengurangi kualitas hidup pasien.
a. Tetap Terhidrasi: Minumlah air putih secara teratur untuk menjaga kelembapan mulut. Gunakan air dingin atau es batu untuk meredakan rasa kering.
b. Gunakan Pengganti Air Liur: Produk seperti gel atau semprotan pengganti air liur tersedia di apotek dan dapat membantu melembapkan mulut.
c. Konsumsi Permen Bebas Gula: Permen atau permen karet bebas gula dapat merangsang produksi air liur. Pilihlah yang mengandung xylitol untuk mencegah gigi berlubang.
d. Hindari Makanan dan Minuman yang Memperburuk Kondisi: Hindari alkohol, kafein, makanan pedas, dan asin yang dapat memperparah mulut kering.
e. Konsultasi dengan Dokter Gigi: Rutinlah memeriksakan kondisi mulut ke dokter gigi untuk mencegah masalah gigi dan gusi.
f. Terapi Obat: Dokter dapat meresepkan obat untuk meningkatkan produksi air liur, seperti pilocarpine, jika diperlukan.
“Baca Juga: Warna Hijau, Rahasia Sehat untuk Mata”
Assistive Technology Partners - Inovasi teknologi terus berkembang, menawarkan solusi canggih bagi penyandang disabilitas untuk menjalani hidup tanpa batas. Salah…
Assistive Technology Partners - Mobilitas yang aman dan efisien adalah kebutuhan utama bagi pengguna kursi roda. Dengan kemajuan teknologi, kini…
Assistive Technology Partners - Penyakit autoimun adalah kondisi medis yang menyebabkan tubuh Anda menyerang dirinya sendiri. Biasanya, sistem kekebalan tubuh…
Assistive Technology Partners - Menggigit kuku mungkin terlihat seperti kebiasaan yang sepele, tetapi efeknya pada kesehatan rongga mulut tidak boleh…
Assistive Technology Partners - Bell's Palsy adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada salah satu sisi wajah.…
Assistive Technology Partners - Gaya hidup vegan telah menjadi semakin populer di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia akhir-akhir ini.…