Startup Ini Bikin Kaki Palsu Bertenaga AI, dan Hasilnya Mencengangkan!
Assistive Technology Partners – Dalam era ketika teknologi semakin berpihak pada inklusivitas, sebuah inovasi luar biasa muncul dari sebuah startup yang menciptakan kaki palsu bertenaga AI. Kehadiran alat bantu ini bukan hanya soal kecanggihan, melainkan tentang mengembalikan martabat, mobilitas, dan harapan bagi jutaan penyandang disabilitas. Dengan kombinasi antara kecerdasan buatan dan desain biomekanik terkini, kaki palsu ini menjanjikan lebih dari sekadar alat bantu, ia menjadi bagian dari tubuh yang benar-benar “hidup”.
Dengan adanya teknologi AI yang terus belajar dari pola jalan, kebiasaan, bahkan kondisi lingkungan, alat ini mampu menyempurnakan cara berjalan seseorang seiring waktu. Pengguna bahkan merasakan peningkatan keseimbangan dan respons yang lebih alami dibanding kaki palsu biasa. Tidak hanya bergerak, kaki palsu ini benar-benar ‘merasa’.
Proyek ini bermula dari riset gabungan antara pakar neurologi, insinyur biomekanik, dan ahli AI yang prihatin terhadap keterbatasan alat bantu gerak di pasaran. Mereka menemukan bahwa banyak kaki prostetik saat ini masih terasa “mati” dan kaku, membuat pengguna harus menyesuaikan diri secara ekstrem. Dari sinilah muncul ambisi besar: menciptakan alat bantu yang bisa beradaptasi dengan penggunanya, bukan sebaliknya.
Kaki palsu bertenaga AI ini dirancang selama lebih dari dua tahun, dengan uji coba intensif pada pasien amputasi di berbagai usia dan latar belakang aktivitas. Salah satu fitur unggulannya adalah Adaptive Terrain Response, di mana kaki bisa mendeteksi medan seperti tangga, kerikil, bahkan permukaan licin, lalu menyesuaikan torsi dan sudut langkah secara otomatis. Fitur ini membuat penggunanya lebih percaya diri dan mengurangi risiko jatuh secara signifikan.
Salah satu pengguna pertama dari alat ini adalah Reza, seorang atlet paralimpik muda asal Jakarta yang kehilangan kaki kirinya akibat kecelakaan. Sebelumnya, Reza merasa dibatasi oleh alat prostetik tradisional yang membuatnya harus berjalan dengan pola tidak alami dan cepat lelah. Namun sejak menggunakan kaki palsu bertenaga AI ini, Reza mengatakan hidupnya berubah total.
Ia kini dapat berlatih seperti sebelumnya, bahkan mengikuti lomba lari ringan tanpa perlu takut kehilangan keseimbangan. “Yang dulu saya pikir mustahil, sekarang menjadi bagian dari rutinitas. Saya merasa punya kendali lagi atas tubuh saya,” ujarnya dengan mata berkaca.
Salah satu tantangan utama dari teknologi canggih biasanya adalah harga. Harga satu unit prostetik bertenaga AI ini dipatok sekitar Rp35 juta, jauh lebih murah dari model buatan luar negeri dengan fitur serupa yang bisa mencapai ratusan juta rupiah. Startup ini juga mengembangkan skema cicilan, subsidi, dan program CSR untuk memastikan akses merata bagi kalangan yang membutuhkan.
Baca Selengkapnya: Teknologi AI Kini Apotek! Tenaga Teknis Kefarmasian Terancam?
Para ahli ortopedi dan neurologi menyambut teknologi kaki palsu bertenaga AI ini dengan antusias. Menurut dr. Intan Maharani, SpOT, penggunaan AI pada prostetik bukan hanya trend, tapi masa depan dari rehabilitasi medis. “Ini bukan sekadar alat bantu gerak, tapi sistem adaptif yang menyatu dengan tubuh. Efek psikologisnya pun luar biasa, karena pengguna merasa dirinya kembali utuh secara fisik dan mental,” tuturnya.
Melihat respon pasar dan hasil uji klinis yang sangat positif, kaki palsu bertenaga AI ini digadang-gadang akan menjadi standar baru dalam dunia prostetik. Startup ini tengah menyiapkan versi lanjutan yang dilengkapi modul komunikasi Bluetooth, agar bisa dikendalikan dan dipantau melalui aplikasi mobile. Bahkan, mereka sedang meneliti kemungkinan integrasi dengan ta-end=”4666″>brain-computer interface (BCI), sehingga pengguna cukup berpikir untuk menggerakkan alat ini.
Tak hanya untuk keperluan medis, teknologi ini juga memiliki potensi di bidang militer, olahraga, hingga rehabilitasi pasca-kecelakaan kerja. Kaki palsu ini bukan lagi simbol kekurangan, tapi perpanjangan dari kemampuan manusia yang diperkuat oleh teknologi.
Munculnya kaki palsu bertenaga AI membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan antara keterbatasan dan kemandirian. Bagi banyak penyandang disabilitas, alat ini bukan hanya kaki tapi sebuah awal baru.
Assistive Technology Partners - Selama bertahun-tahun, anak disabilitas kerap menghadapi berbagai hambatan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Dari keterbatasan…
Assistive Technology Partners - Dunia kesehatan dan teknologi kini kembali memukau publik dengan terobosan terbarunya. Alat baru ini bantu tunarungu…
Assistive Technology Partners - Pada awal kemunculannya, alat ini dikira gimmick belaka. Banyak yang mencibir, menganggapnya sebagai teknologi pameran yang…
Assistive Technology Partners - Di balik inovasi alat bantu mobilitas modern, Hanya 1% yang Tahu! Fitur Rahasia Kursi Roda Cerdas…
Assistive Technology Partners - Disabilitas tak lagi halangan adalah kalimat yang kini bukan hanya sekadar slogan inspiratif. Sebuah temuan baru…
Assistive Technology Partners - Alat bantu pendengaran sudah lama menjadi penopang kehidupan bagi banyak orang yang mengalami gangguan pendengaran. Namun,…