Alat Baru Ini Bantu Tunarungu "Mendengar" Lewat Getaran
Assistive Technology Partners – Dunia kesehatan dan teknologi kini kembali memukau publik dengan terobosan terbarunya. Alat baru ini bantu tunarungu “mendengar” lewat getaran, menghadirkan harapan baru bagi jutaan orang dengan gangguan pendengaran. Tidak hanya futuristik, teknologi ini benar-benar nyata dan mulai digunakan secara luas. Mengubah suara menjadi sensasi getaran, alat ini memungkinkan para tunarungu merasakan dunia di sekitarnya secara sensorik.
Bayangkan seseorang yang selama ini hidup dalam keheningan total, kini bisa “merasakan” suara langkah kaki orang lain, dering bel rumah, bahkan sapaan dari belakang. Semua itu bukan lagi mimpi, karena teknologi ini telah membuktikan kemampuannya dalam berbagai pengujian dan penggunaan lapangan. Artikel ini akan membahas cara kerjanya, dampaknya bagi kehidupan sehari-hari, hingga kisah nyata yang menginspirasi dari pengguna langsung.
Alat ini memiliki desain yang ergonomis dan menyerupai gelang pintar. Di dalamnya terdapat mikrofon mikro dan sensor suara yang bertugas menangkap suara dari lingkungan sekitar. Kemudian, sinyal tersebut diubah menjadi pola getaran yang disesuaikan dengan jenis dan intensitas suara.
Getaran inilah yang akan dirasakan langsung oleh penggunanya pada bagian tubuh seperti pergelangan tangan atau lengan. Setiap pola getaran menyimbolkan suara tertentu—seperti ketukan pintu, suara kendaraan, hingga panggilan manusia. Dalam waktu tertentu, pengguna mulai mengenali pola-pola tersebut dan mengaitkannya dengan kejadian di sekitar.
Dengan pelatihan ringan, pengguna dapat memahami dan membedakan antara satu getaran dengan yang lain. Proses adaptasi ini berjalan cukup cepat, karena otak manusia sangat canggih dalam menghubungkan stimulus fisik dengan makna yang kontekstual.
Baca Selengkapnya: IoT dan AI Mengoptimalkan Kinerja Farmasi Komunitas Saat Ini?
Alat baru ini bantu tunarungu “mendengar” lewat getaran menggunakan kombinasi teknologi modern seperti haptic feedback, pemrosesan suara berbasis AI, serta machine learning. Setiap suara dianalisis secara real-time dan diubah menjadi sinyal digital yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk getaran halus.
Beberapa model lanjutan bahkan mampu mengenali suara-suara penting seperti sirene ambulans, suara tangisan bayi, atau alarm kebakaran. Sistemnya juga bisa terhubung dengan aplikasi smartphone untuk menyesuaikan sensitivitas suara dan memberikan notifikasi visual pendamping.
Yang membuatnya semakin menarik adalah kemampuannya untuk terus belajar. Semakin lama digunakan, semakin cerdas pula sistem dalam mengenali suara-suara unik di sekitar penggunanya.
Kehidupan para penyandang tunarungu kini menjadi jauh lebih aman, interaktif, dan mandiri berkat alat ini. Dalam situasi rumah tangga, pengguna dapat mengetahui kapan bel pintu berbunyi, mendengar suara ketel mendidih, atau suara anak kecil yang menangis. Di tempat umum, alat ini membantu mereka mengenali situasi berbahaya seperti kendaraan yang mendekat atau suara sirene.
Tak hanya dalam aspek keselamatan, alat ini juga meningkatkan kemampuan sosial dan emosional pengguna. Mereka menjadi lebih percaya diri untuk berinteraksi di lingkungan sosial karena bisa merespons lebih cepat terhadap sinyal dari luar.
Aji, mahasiswa jurusan desain komunikasi visual di Yogyakarta, adalah salah satu pengguna awal alat ini. Ia menceritakan bagaimana dulu sering kesulitan menangkap sinyal sosial di kampus, seperti sapaan teman atau instruksi dari dosen. Namun sejak memakai alat ini, Aji bisa lebih cepat menanggapi orang lain.
Alat ini mengubah hidupnya. Ia kini bisa berdiri di depan kelas untuk presentasi dengan rasa percaya diri. Bahkan saat naik motor, ia bisa merasakan getaran saat ada klakson atau kendaraan mendekat dari belakang memberi perlindungan ekstra saat berkendara.
Alat baru ini bantu tunarungu “mendengar” lewat getaran bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi membuka jalan bagi masa depan teknologi sensorik. Banyak perusahaan teknologi besar mulai tertarik untuk mengembangkan versi yang lebih canggih—bahkan yang bisa menampilkan transkripsi suara secara real-time.
Kombinasi antara teknologi haptic, augmented reality, dan kecerdasan buatan akan menciptakan sistem multimodal yang memungkinkan pengguna tunarungu tidak hanya merasakan getaran, tetapi juga melihat dan membaca suara yang ada di sekitar mereka.
Jawabannya: tidak sepenuhnya. Alat bantu dengar tradisional tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang masih memiliki sebagian fungsi pendengaran. Namun bagi mereka yang benar-benar tidak bisa mendengar atau mengalami gangguan berat, alat berbasis getaran ini menjadi solusi alternatif yang lebih terjangkau dan tidak invasif.
Tanpa perlu operasi, tanpa efek samping medis, dan bisa digunakan langsung itulah keunggulan utama alat ini. Bahkan di negara berkembang, teknologi ini jauh lebih mudah diakses dibandingkan implan koklea atau alat bantu dengar elektronik mahal lainnya.
Di Indonesia, lebih dari 2 juta orang mengalami gangguan pendengaran sedang hingga berat. Sayangnya, akses terhadap alat bantu yang memadai masih sangat terbatas. Inovasi ini hadir sebagai jawaban terhadap kesenjangan itu. Dengan harga yang lebih terjangkau dan desain yang inklusif, alat ini bisa menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.
Lebih dari sekadar perangkat teknologi, alat ini adalah simbol dari kesetaraan dan inklusi. Ia menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi jembatan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan.
Alat baru ini bantu tunarungu “mendengar” lewat getaran adalah bukti nyata bahwa teknologi bisa menyentuh kehidupan secara langsung. Dari sisi kemanusiaan, alat ini memberikan harapan, martabat, dan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk merasakan dunia yang lebih hidup.
Inovasi ini tidak hanya layak diapresiasi, tetapi juga didukung secara luas agar bisa menjangkau lebih banyak pengguna di seluruh dunia. Masa depan alat bantu tunarungu telah datang, dan ia datang dalam bentuk getaran yang mengubah segalanya
Assistive Technology Partners - Selama bertahun-tahun, anak disabilitas kerap menghadapi berbagai hambatan untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Dari keterbatasan…
Assistive Technology Partners - Dalam era ketika teknologi semakin berpihak pada inklusivitas, sebuah inovasi luar biasa muncul dari sebuah startup…
Assistive Technology Partners - Pada awal kemunculannya, alat ini dikira gimmick belaka. Banyak yang mencibir, menganggapnya sebagai teknologi pameran yang…
Assistive Technology Partners - Di balik inovasi alat bantu mobilitas modern, Hanya 1% yang Tahu! Fitur Rahasia Kursi Roda Cerdas…
Assistive Technology Partners - Disabilitas tak lagi halangan adalah kalimat yang kini bukan hanya sekadar slogan inspiratif. Sebuah temuan baru…
Assistive Technology Partners - Alat bantu pendengaran sudah lama menjadi penopang kehidupan bagi banyak orang yang mengalami gangguan pendengaran. Namun,…